Kamis, 22 Oktober 2015

PLANKTONOLOGI (Clorophyta, Rhodophyta)

TUGAS
PLANKTONOLOGI
Phytoplankton : Clorophyta, Rhodophyta
http://icitacee.undip.ac.id/public/site/images/icitacee/LOGO_UNDIP.jpg

RIYAH FITRIYANI
26020111120009
ILMU KELAUTAN

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015
1.      Pengertian Rhodophyta
Rhodophyta  berasal dari bahasa yunani yaitu Rhodos yang berarti ‘merah’ jadi rhodophyta adalah ganggang merah. Jadi, Rhodophyta adalah ganggang merah.
Alga merah atau rhodophita adalah salah satu filum dari alga berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Warna pada alga disebabkan oleh pigmen fikoeritin dalam jumlah banyak di bandingkan klorofil, karoten dan santofil. Alga ini pada umumnya bersifat banyak (multiselular) dan makropisnya. Panjangnya antara 10 cm sampai 1 meter dan berbentuk berkas dan lembaran.
2.      Ciri-ciri rhodophyta (Ganggang merah)
Adapun ciri-ciri rhodophyta secara spesifik dipaparkan sebagai berikut :
·         Mengandung kloroplas berisi fikoeretrin lebih banyak dibandingkan klorofil, ada karotenoid,sedikit fikosianin.
·         Kebanyakan hidup di air laut, yaitu laut dalam yang hanya dapat dicapai oleh cahaya bergelombang pendek. Hidup sebagai bentos, melekat pada substrat dengan benang/cakram pelekat.
·         Bersifat autotrof, tetapi ada yang heterotrof. Yang heterotrof tidak berkromatofora dan hidup sebagai parasit pada ganggang lain.
·         Hasil asimilasi berupa tepung floridae (mirip glikogen) dan floridosida (senyawa gliserin dan galaktosa) serta tetes minyak. Kadang terdapat pirenoid.
·         Dinding sel ganggang merah terdiri atas selulosa (sebelah dalam) dan pektin berlendir (sebelah luar).
·         Bentuk talus beranekaragam dengan jaringan tubuh yang belum bersifat parenkim tetapi hanya berupa plektenkim.
·         Reproduksi aseksual dengan spora, dan seksual dengan cara oogami. Spora atau gamet tidak berflagel, jadi tidak dapat bergerak aktif.

3.      Habitat rhodophyta
Sebagian besar alga merah hidup di laut, banyak terdapat di laut tropika. Sebagian kecil hidup di air tawar yang dingin dengan aliran deras dan banyak oksigen. Selain itu ada pula yang hidup di air payau. Alga merah yang banyak ditemukan di laut dalam adalah Gelidium dan Gracilaria, sedang Euchema spinosum menyukai laut dangkal.
4.      Sistem reproduksi rhodophyta
Perkembangbiakan dapat secara aseksual, yaitu dengan pembentukan spora, dapat pula secara seksual (oogami).
a)      Reproduksi seksual terjadi melalui pembentukan dua anteridium pada ujung-ujung cabangtalus. Anteridium menghasilkan gamet jantan yang disebut spermatium.Gametangium betina disebut karpogonium yang terdapat pada ujung cabang lain.Karpogonium terdiri dari satu sel panjang. Bagian karpogonium bawah membesar seperti botol, sedangkan bagian atasnya membentuk gada atau benang  dan dinamakan trikogen.
 b)      Reproduksi aseksual terjadi dengan membentuk tetraspora. Tetrasporaakan menjadi gametangium jantan dan gametangium betina. Gametangium jantann dan betina akan bersatu membentuk karposporofit. Karposporofit kemudian menghasilkan tetraspora, Contoh anggota-anggota Rhodophyta antara lain: Corrallina, Palmaira, Batrachospermum moniliforme, Gelidium, Gracilaria, Eucheuma,dan Scicania furcellata.
5.      Pembagian anak kelas rhodophyta
Pembagian anak kelas rhodophyta yaitu sebgai berikut :
1)  Anak kelas bangieaea (protofloroda)
Talus berbentuk benang, cakram atau pita dengan tidak ada percabangan yang beraturan. Pembiakan vegetatif dengan monospora yang dapat memperlihatkan gerakan ameboid. Anteridium menghasilkangamet jantan yang disebut spermatium.Dalam golongan ini termasuk suku Bangiaceae, yang membawahi antara lain ganggang tanah Porpyridium cruentum dan ganggang laut Bangia artropurpurea.
2)   Anak kelas  floridae
Talus ada yang masih sederhana, tapi umumnya hampir selalu bercabang-cabang dengan beraturan dan mempunyai beraneka ragam bentuk, seperti benang, lembaran-lembaran. percabangannnya menyirip atau menggarpu. Tiap anteridium menghasilkan satu gamet betina yang oleh karena tidak dapat bergerak tidak dinamakan spermatozoid tetapi spermatium. Gametangium betina dinamakan karpogonium, terdapat pada ujung-ijung cabang lain daripada cabang talus yang mempunyai anteridium. Suatu karpogonium terdiri atas satu sel panjang, bagian bawahnya membesar seperti botol, bagia atasnya berbentuk gada atau benang dan dinamakan trikogen.
6.      Morfoologi Rhodophyta
 Ganggang merah dapat menyerap cahaya biru, dan karena itu mereka dapat berkembang lebih dalam daripada ganggang lainnya di laut. Mereka biasanya berwarna merah, beberapa bentuk lain berwarna biru atau hijau. Red dinding sel ganggang yang berlapis ganda, dinding luar terdiri dari asam pectic dan dinding bagian dalam terutama terdiri dari selulosa. Berkapur ganggang, Irlandia lumut, gigartina adalah beberapa jenis ganggang laut merah. Berkapur ganggang merupakan salah satu komponen utama terumbu karang.
7.      Struktur Tubuh Rhodophyta
Umumnya tubuh berwarna merah karena adanya protein fikobilin,terutama fikoeritrin, tetapi warnanya bervariasi mulai dari merah ke coklat atau kadang-kadang hijau karena jumlahnya pada setiap pigmen. Dinding sel terdiri dari sellulosa dan gabungan pektik, seperti agar-agar, karaginan dan fursellarin. Tubuh ganggang ini juga berwarna merah sampai ungu, tetapi ada juga yang lembayung atau pirang atau kemerah – merahan, chromatofora berbentuk cakram atau lemabaran dan mengandung klorofil a, klorofil b dan karoteboid. Akan tetapi, warna lain tertutup oleh warna merah fikoiretrin sebagai pigmen utama yang mengadakan fluoresensi.
8.      Peranan rhodophyta.
sebagai bahan makanan dan kosmetik, misalnya Eucheuma spinosum. Selain itu juga dipakai dalam industri agar, yaitu sebagai bahan yang dipakai untuk mengeraskan/memadatkan media pertumbuhan bakteri. Beberapa alga merah yang dikenal dengan sebutan alga koral menghasilkan kalsium karbonat didinding selnya. Kalsium karbonat ini sangat kuat dalam mengatasi terjangan ombak. Kelebihan ini menjadikan alga koral memiliki peran pentingdalam pembentukan terumbu karang.
9.      Penggunaan dalam Bidang Kedokteran
meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan meningkatkan jumlah sel-sel darah putih. Properti ini dapat dikaitkan dengan polisakarida sulfat ditemukan dalam ganggang merah. Polisakarida sulfat adalah karbohidrat kompleks yang mengandung belerang. untuk menyembuhkan luka dingin. Mereka adalah obat tradisional untuk berbagai penyakit seperti infeksi saluran kencing, asma, gondok, gangguan yang berkaitan dengan perut, dll juga menyediakan nutrisi pada kulit, dan karenanya efektif dalam memberantas masalah kulit seperti bisul. Mereka juga membantu dalam mengobati bisul dan tumor. Polisakarida sulfat hadir dalam alga merah telah ditemukan efektif untuk penyakit seperti HIV / AIDS, herpes genital, dan influenza.














Chlorophyceae (Ganggang hijau) adalah salah satu kelas dari ganggang yang sel-selnya bersifat eukariotin (materi inti dibungkus oleh oleh membran inti), pigmen korofil terdapat dalam jumlah terbanyak sehingga ganggang ini berwarna hijau. Pigmen lain yang dimiliki adalah Karoten dan Xantofil
https://i0.wp.com/i1083.photobucket.com/albums/j381/pobersonic/Picture%20blog/chlorophytaalgae.jpg
v  KLASIFIKASI Chlorophyta (Green Algae) Chlorophyta (Alga Hijau)
Kingdom           : Plantae
Divisio               : Chlorophyta
Class                  : Chlorophyceae
Ordo                  : Halimedales
Genus                : Caulerpa
Species              : Caulepra racesmosa

v  CIRI-CIRI UMUM CHLOROPHYTA
Bewarna hijau terang,meiliki banyak anggota,eutoriot ,ada yang koloni,uni sel dan filamen. Habitat Chrysophyta biasanya hidup di air tawar, air laut, air payau tanah – tanah yang basah , ada pula yang hidup di tempat – tempat kering. Pada umumnya melekat pada batuan, dan seringkali muncul kepermukaan apabila air surut. Sebagian lainnya hidup bersimbiosis dengan lichenes, dan ada yang intraseluler pada binatang rendah. Sebagian yang hidup di laut merupakan makroalga seperti Ulvales dan siphonales. Chlorophyta yang hidup di air tawar memiliki sifat kosmopolit, terutama yang hidup di tempat yang terkena cahaya matahari langsung seperti kolam, danau dan genangan air hujan, sungai atau selokan. Beberapa jenis ada yang hidup melekat pada tumbuhan atau hewan.

v  SUSUNAN TUBUH
·         Struktur tubuh bervariasi baik dalam ukuran, bentuk maupun susunanya. Untuk mencakup sejumlah besar variasi tersebut, maka alga hijau dapat dikelompokkan sebagai berikut:
·         Sel tunggal (uniseluler) dan motil (ex:Chlamydomonas)
·         Sel tunggal uniseluler dan non motil (ex:Chlorella)
·         Sel senobium (koloni yanh mempunyai jumlah sel tertentu sehingga mempunyai bentuk yang relatif tetap)
·         Koloni tak baraturan (ex:tetraspora)
·         Filamen (ada yang bercabang dan tidak bercabang)
·         Heterotrikus (filamen barcabang bentuknya terbagi menjadi prostate dan erect)
·         Foliaceus atau parenkimatis (filamen yang pembelahan sel vegetatif terjadi lebih dari satu bidang).
·         Tubular (talus yang memiliki banyak inti tanpa sekat melintang)

v  Dinding sel
Dinding sel tersusun atas 2 lapisan, lapisan dalam yang tersusun atas selulosa dan lapisan luar tersusun atas pektin tetapi beberapa bangsa Volvocalesdindingnya tidak mengandung selulosa, melainkan tersusun oleh glikoprotein.
Kloroplas terbungkus oleh sistem membran rangkap. Pigmen yang terdapat dalam kloroplas yaitu klorofil a dan klorofil b, beta karoten serta berbagai macam xantifil (lutein, violaxanthin, zeaxanthin) kloroplas dalam sel letaknya mengikuti bentuk dinding sel ( parietal,ex: ulotrix atau ditengah lumen sel ( axial,ex:muogotia).
Inti Chlorophyceae mempunyai inti seperti pada tumbuhan tingkat tinggi yaitu diselubungi oleh membrane inti dan terdapat nukleus serta kromstin. Inti umumya tunggal, tetapi jenis anggotayang tergolong dalam bangsa shiponales memiliki inti lebih dari satu.
Cadangan makanan Cadangan makanan pada chlorophyta seperti pada tumbuhan tingkat tinggi yaitu berupa amilum, tersusun oleh amilosa (rantai glukosa tidak bercabang) dan amilopektin (rantai glukosa yang bercabang).
v  Perkembangbiakan
Secara vegetatif
Secara vegetatif perkembangbiakan dilakukan dengan cara fragmentasi tubuhnya dan pembelahan sel, serta pembentukan sporik yaitu dengan membentuk:
Aplanospora, yaitu spora yang tidak dapat bergerak, contoh: chlamydomonas
Planospora, yaitu spora yang dapat bergerak
Secara aseksual secara aseksual: yaitu dengan pembentukan zoospora, aplanospora, hipnospora, autospora, dan konjugasi. Konjugasi, yaitu sel protoplas tumbuhan I ke tumbuhan II. Contoh: spyrogira.
Konjugasi ada 3 yaitu:
Konjugasi bentuk tangga (skalariform), yaitu pertemuan 2 protoplas di saluran konjugasi. Contoh: spyrogira.
Konjugasi bentuk lateral, yaitu perkawinan antara 2 protoplas yang saling berlekatan yang berasal dari satu filament. Contoh: zygnema
Konjugasi silang yaitu perkawinan antara 2 protoplas yang tanpa saluran konjugasi. Contoh: mougeotia dan zygnema
Secara seksual
secara seksual: isogami, Anisogami, oogami, aplanogami. Isogami yaitu: gamet yang bentuk dan ukurannya sama (belum dapat dibedakan mana jantan dan betina). Contoh: gonium, ulva. Anisogami : gamet yang bentuk dan ukurannya tidak sama (gamet yang bentuk dan ukurannya tidak sama). Contoh: codium, bryopsis. Oogami yaitu jenis anisogami dengan gamet jantan yang aktif (gametangium oogonium, dan gametangium spermatid). Contoh: volvox dan oedogonium.Berdasarkan sel gamet, perkembangbiakan dibedakan menjadi:
Heterotalik, yaitu perkembangbiakan yang berasal dari dua talus yang berbeda. Contoh: spyrogira.
Homotalik, yaitu perkembangbiakan yang berasal dari satu talus. Contoh:zygnema
v  MACAM-MACAM CHLOROPHYTA
Chlorophyta bersel tunggal dapat bergerak
Chlamidomonas. Bentuk sel bulat telur, memiliki 2 flagel sebagai alat gerak, terdapat 1 vacuola, satu nukleus dan kloroplas. Pada kloroplas yang bentuknya seperti mangkuk terdapat stigma (bintik mata) dan pirenoid sebagai tempat pembentukan zat tepung.
Chlorophyta berbentuk koloni tidak bergerak
Hydrodictyon. Hydrodictyon banyak ditemukan di dalam air tawar dan koloninya berbentuk seperti jala. Ukuran cukup besar sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Reproduksi vegetatif dengan zoospora dan fragmentasi. Fragmentasi dilakukan dengan cara melepas sebagian koloninya dan membentuk koloni baru. Sedangkan reproduksi generatif dengan konjugasi
Chlorophyta berbentuk koloni dapat bergerak
Volvox ditemukan di air tawar, koloni berbentuk bola jumlah antara 500 sampai 5000 buah. Tiap sel memiliki 2 flagel dan sebuah bintik mata. Reproduksi aseksual dengan fragmentasi dan seksual dengan konjugasi sel-sel gamet.
Chlorophyta berbentuk lembaran
Ulva. Ganggang ini ditemukan di dasar perairan laut dan menempel di dasar, bentuk seperti lembaran daun. Berkembangbiak secara vegetatif dengan menghasilkan spora dan spora tumbuh menjadi Ulva yang haploid (n), Ulva haploid disebut gametofit haploid. Kemudian secara generatif menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Pertemuan gamet jantan dan gamet betina akan menghasilkan zigot (Z2n). Zigot berkembang menjadi Ulva yang diploid disebut sporofit. Selanjutnya sporofit membentuk spora yang haploid setelah mengalami meiosis. Selanjutnya mengalami mitosis dan menghasilkan gametofit haploid Chara. Chara hidup di air tawar terutama melekat pada batu-batuan. 
v  Klasifikasi
Terdiri atas satu kelas:Clorophyceae
Terdiri atas 4 ordo            :
– Chlorococcales
– Tetrasporales
– Zygnematales
– Volvocales
Chlorococcales
Sel-sel vegetatif tidak mempunyai bulu cambuk jadi tidak bergerak. Mempunyai satu inti dan satu kloroplas. Mereka merupakan satu koloni yang bentuknya bermacam-macam, dan tidak lagi melakukan pembelahan sel yang vegetatif.
Perkembanganbiakan dengan zoospora yang mempunyai dua bulu cambuk, atau dengan spora yang tiddak mempunyai bulu cambuk yang dinamakan aplanospora. Perkembanganbiakan dengan isogami antara lain pada marga Pediastrum.
Chlorococcales hidup sebagai plankton dalam air tawar, kadang-kadang juga pada kulit pohon-pohon dan tembok-tembok yang basah. Ada yang hidup bersimbiosis dengan fungsi sebagai lichenes bahkan ada yang hidup dalam plasma binatang rendah, misalnya Chlorella Vulgaris dam infusoria dan Hydra
2. Tetraporales
3. Zygnematales
Dari suku Zygnemataceae serta marga Zygnema dan Spirogyra, Kedua marga ini tidakmembentuk spora aseksual. Pada Spyrogyra memiliki piranoid yang banyak dan kloroplas bentuk spiral. Sedangkan pada Zygnema memiliki dua kloroplas bentuk bintang.Perkembangan seksual melalui konyugasi, dimana tiap sel dalam filamen menghasilkan satu gamet tidak memiliki flagel.
4. Volvocales
Dari kelas Chalmydomonadaceae, bangsa Chalmydomonas, merupakan sel vegetatif berflagel dua dapat bergerak,dan uniselular. Pembikan seksual terjadi dengan peleburan sel vegetatif dan aseksual dengan pembelahan sel.Dari Suku Volvocaceae dan Marga Volvox, merupakan sel vegetaif berflagel dua, hidup berkoloni (senobium) setiap sel dalam senobium dihubungkan dengan benang-benang sitoplasma. Dalam koloni besar terdapat sel vegetatif yang besar, sel-sel ini adalah Gonidiayang merupakan sel pemula dari koloni anak. Pembiakan seksual dengan cara oogami.Konjugasi sel gamet Volvox
v  PERANAN CHLOROPHYTA
Chlorophyta mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
Produsen dari ekosistem air,Sebagai alternatif bahan pangan bagi astronot, terutama spesies chlorella (karena kandungan chlorelinnya banyak mengandung vitamin E), Sebagai sumber protein sel tunggal contoh chlorella, Sebagai bahan makan contoh volvox sebagai sayuran, Sebagai plankton, merupakan salah satu komponen yang penting dalam rantai makanan di perairan tawar, Menghasilkan O2 (oksigen) dan hasil fotositensis yang diperlukan oleh hewan lain untuk bernafas








DAFTAR PUSTAKA

Aryulina diah, dkk. Biologi 1. Penerbit esis, Jakarta, 2007.
Pratiwi D.A,dkk. Buku Penuntun biologi SMA 1. Penerbit ERLANGGA, Jakarta, 2004.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar