TUGAS
PLANKTONOLOGI
Phytoplankton :
(bacillariophyceae,
Chrysohyceae, Xanthophyceae
RIYAH FITRIYANI
26020111120009
ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015
A.
Ciri-ciri
umum chrysophyta
Nama Chrysophyta diambil dari bahasa Yunani, yaitu
Chrysos yang berarti emas. Ganggang keemasan atau Chrysophyta adalah salah satu
kelas dari ganggang berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Ganggang ini
berwarna keemasan karena kloroplasnya mengandung pigmen karoten dan xantofil
dalam jumlah banyak dibandingkan dengan klorofil. Pigmen lainnya adalah
fukoxantin, klorofil a dan klorofil c. Pada umumnya berflagel yang tidak
sama panjang dan bentuk sehingga kadang-kadang disebut Heterokontae (alga yang
flagelnya tidak sama panjang) dan tubuhnya biasanya berbentuk seperti benang.
Sel-sel ganggang keemasan memiliki inti sejati
(eukarion), dinding sel umumnya mengandung silika (SiO2) atau kersik. Tubuh
ganggang ini ada yang terdiri atas satu sel(uniseluler) dan ada yang terdiri
atas banyak sel (multiseluler). Ganggang yang bersel satu bisa hidup sebagai
komponen fitoplankton yang dominan. Ganggang yang multiseluler berupa koloni
atau berbentuk filamen. Ganggang keemasan hidup secara fotoautotrof, artinya
dapat mensintesis makanan sendiri dengan memiliki klorofil untuk
berfotosintesis.
Ganggang keemasan sebagian besar hidup di air tawar
tetapi ada juga yang hidup di air laut dan ada yang hidup di tanah. Meskipun
ada anggota chrysophyta yang hidup di laut, reproduksinya dilakukan secara
aseksual dengan pembelahan biner. Pada ganggang uniseluler reproduksi atau
perkembangbiakan dilakukan dengan pembentukan spora. Sedangkan pada ganggang
yang multiseluler reproduksi seksualnya dilakukan melalui penyatuan dari jenis
gamet. Contoh dari ganggang keemasan atau ganggang pirang
adalah navicula, synura, dan nishoous.
B. STRUKTUR
SEL CHRYSOPHYTA
1) Dinding
Sel
Chrysophyta umumnya tidak berdinding sel. Bila ada
dinding selnya maka terdiri dari lorika (ex.Dinobryon dan kephryon). Atau
tersusun dari lempengan silicon (ex. Sinura dan mallomonas) atau tersusun dari
cakram kalsium karbonat (ex. Syracospoera). Struktur selnya tidak mempunyai
dinding selulosa dan membrannya menunjukkan kewujudan silica.
2) Isi
Sel
·
Xantophyceae
Terdapat
inti sel: berbentuk tunggal dan berbentuk banyak inti. Terdapat plastid
berbentuk cakram tanpa pienoid. Pigmen : klorofil a dan b, β karoten, xantofil.
·
Chrysophyceae
Berinti
tunggal, plastida terdiri dari 1 atau 2, pigmen berupa klorofil a, b, c, β
karotin, xantofil, berupa lutein, diadinoxantin, fukoxantin dan dinoxantin.
·
Bacillariophyceae
Berinti
tunggal dan berinti diploid, pigmen berupa klorofil a dan c, β karotin,
xantofil.
3) Kloroplas
Kloroplas pada Chrysophyta berwarna coklat keemasan.
Chrysophyta menunjukkan perbedaan struktur kloroplas dan sering kali terdapat
tiga thylakoids disekitar periphery kloroplas (girdle lamina). Kloroplas
terdiri dari dua membrane (CER), jarak periplastida antara dua kloroplas dan retikulumendoplasma
sempit dan kurang adanya perbedaan struktur.
4) Ribosom
Ribosom pada Chrysophyta terdapat pada permukaan
luar CER.
5) Alat
Gerak
Chrysophyta memiliki alat gerak yang terdiri dari
flagel dan jumlahnya tidak sama tiap marga (struktur dasar flagel pada alga
mirip dengan flagel pada mahluk hidup lain. Susunan benang flagel menunjukkan
pola 9+2 dengan tipe akronematik (whiplash) dan pantonematik (tinsei). Contoh:
synura dan syracospaera mempunyai 2 flagel yang sama panjangnya, dinobryon dan
ocromonas, mempunyai 2 flagel yang tidak sama panjangnya, chrysamoeba, memiliki
1 flagel.
Kedudukan dan keadaan flagelumnya berbeda, selnya
boleh menjadi uniflagerum atau biflagerum. Jika biflagelat, flagelumnya mungkin
sama panjang atau tidak. Tingkat flagenta yang paling tinggi yaitu
heterokontois. Susunan tubuhnya ada yang berbentuk sel tunggal dan berbentuk
koloni. Sel heterokontous mempunyai 2 flagel yaitu flagel licin dengan bulu
kaku seperti pipa atau mastigonema dalam dua baris.
6) Vakuola
Kontraktil
Terdapat satu atau dua fakuola kontraktil dalam sel
(tergantung pada spesies) yang terletak dekat dasar dari flagel. Masing-masing
fakuola kontrakil terdiri atas vesikel kecil yang berdenyut dengan interfal
yang teratur, mengeluarkan isinya dari sel. Fakuola kontraktil yang terdapat
pada alga yang berflagel fungsi utamanya adalah osmoregulator.
7) Badan Golgi
Badan golgi terletak di antara inti dan kontraltil
fakuola. Badan golgi adalah organela yang terdapat pada sel eukariotik, baik
hewan maupun tumbuhan yang strukturnya terdiri dari tumpukan fesikel bentuk
cakram atau kantung.
8) Nukleus
Nukleus dan kloroplas dihubungkan oleh membran
kloroplas ER yang mana berhubungan dengan pembungkus inti.
A. HABITAT
CHRYSOPHYTA
Habitat Chrysophyta biasanya
terdapat ditempat-tempat yang basah, air laut, air tawar dan di tanah yang
lembab. Untuk xantophyceae hidup di air tawar, air laut dan tanah dan
chrysophyceae hidupnya di air laut dan air tawar sedangkan bacillariopphyceae
di air laut, di air tawar ataupun pada tanah- tanah yang lembab.
B. REPRODUKSI
CHRYSOPHYTA
·
Xantophyceae
Secara seksual yaitu dengan oogami
artinya terjadi peleburan spermatozoid yang dihasilkan anteridium dengan ovum
yang dihasilkan oogonium membentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi filamen baru.
Secara vegetatif dengan membentuk
zoospora. Zoospora terlepas dari induknya mengembara dan jatuh di tempat yang
cocok menjadi filamen baru.
·
Pada Chrysophyceae
dilakukan secara vegetative dengan membelah secara longitudinal dan
fragmentasi, ada 2 macam yaitu:
1. Koloni
memisah menjadi dua bagian atau lebih.Sel tunggal melepaskan diri dari koloni
kemudian membentuk koloni yang baru.
2. Sporik,
dengan membentuk zoospore (untuk sel-sel yang tidak memiliki flagel) dan
statospora. Statospora yaitu tipe spora paling unik yang diketemukan pada
chrysophyta, khususnya pada kelas-kelas chrysophyceae dengan bentuk sporis dan
bulat. Dinding spora bersilia, tersusun oleh dua bagian yang saling tumpang
tindih, mempunyai lubang atau pora yang ditutupi oleh sumbat yang mengandung
gelatin.
·
Reproduksi Bacillariophyceae
Reproduksi diatom terjadi secara seksual dan
aseksual.
Pada saat diatom bereproduksi secara
aseksual melalui mitosis, hipoteka dan epiteka memisah. Setiap bagian akan
membentuk bagian baru di dalam bagian yang lama. Artinya, hipoteka sel lama
menjadi epiteka sel baru dan epiteka sel lama tetap menjadi epiteka sel baru.
Jadi, salah satu sel anakan berukuran tetap, sedangkan satu sel anakan lainnya
berukuran lebih kecil daripada sel induknya. Pembelahan mitosis terus
berlangsung sampai terbentuk sel anakan yang berukuran sekitar 30% dari besar
sel aslinya. Setelah mencapai ukuran minimum tersebut, diatom kemudian
bereproduksi secara seksual. Sel diatom menghasilkan sperma dan telur.
Sperma kemudian bergabung dengan telur membentuk zigot. Zigot akan tumbuh dan
berkembang menjadi berukuran normal seperti aslinya. Setelah diatom mencapai
ukuran normal, diatom akan kembali melakukan reproduksi aseksual melalui pembelahan
mitosis.
Alga ini digolongkan ke dalam 3 kelas, yaitu Kelas
alga Hijau-Kuning (Xanthophyceae), Kelas alga keemasan (Chrysophyceae), Kelas
Diatom (Bacillariophyceae).
E. KELAS-KELAS
CHRYSOPHYTA
Tabel 1.1 karakteristikpengelompokandivisichrysophyta
|
Kelompok (nama
umum)
|
Mayor photo Synthetic
pigmen
|
Persediaan karbohidrat
|
Dinding sel
|
Flagella
|
|
Chrysophyceae
(alga coklat
keemasan)
|
Klorofil A,
C1 dan C2
fukosantin
|
Chrysolaminarin
(lukasin)
|
Skala,
loriceae
|
heterokontous
|
|
Tribophyceae/
xantophycea (alga
hijau kekuningan)
|
Klorofil A,C1
dan C2
|
Chrysolaminarin
(lukasin)
|
Pektin/dinding
selulosa
|
heterokontous
|
|
Bacillariophyceae
(diatomophyceae)
|
Klorofil A, C1
dan C2 fukosantin
|
Chrysolaminarin(lukasin)
|
Silica
frustula
|
Gamet jantan
Dengan satu
Flagel dan
mastigonema
|
Chrysophyta digolongkan ke dalam 3 kelas, yaitu:
1. Kelas alga
Hijau-Kuning (Xanthophyceae)
Alga ini memiliki klorofil (pigmen hijau) dan
xantofil (pigmen kuning) karena itu warnanya hijau kekuning-kuningan. Contoh:
Vaucheria. Vaucheria tersusun atas banyak sel yang berbentuk benang, bercabang
tapi tidak bersekat. Filamen mempunyai banyak inti dan disebut Coenocytic.
Berkembangbiak secara seksual yaitu dengan oogami
artinya terjadi peleburan spermatozoid yang dihasilkan anteridium dengan ovum
yang dihasilkan oogonium membentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi filamen baru.
Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk
zoospora. Zoospora terlepas dari induknya mengembara dan jatuh di tempat yang
cocok menjadi filamen baru.
Ciri-ciri kelas xantophyceae, yaitu:
a. Susunan
Tubuh
Berbentuk
sel tunggal, contoh: botrydiopsis
Berbentuk filament, contoh: tribonema
Berbentuk tubular, contoh: vaucheria
b. Susunan
Sel
Umumnya
tidak memiliki dinding sel, bila mempunyai dinding sel, terdiri dari pectin dan
silikon (SiO3). Terdiri dari dua bagian yang saling menutupi, seperti pada
tribonema sp.
c. Alat
Gerak
Berupa dua buah flagel.
d. Isi
Sel
Terdapat
inti sel berbentuk tunggal dan banyak inti, terdapat plastid berbentuk cakram
tanpa pirenoi.
e. Habitat
Umumnya
dalam semua situasi air, tetapi terutama dalam air dingin. Mereka membuat atas
sebagian besar plankton, tetapi ada beberapa bentuk terlampir.
2. Kelas Alga
Coklat-Keemasan (Chrysophyceae)
Alga ini memiliki pigmen keemasan (karoten) dan
klorofil. Tubuh ada yang bersel satu, contohnya Ochromonas dan bentuk koloni,
contohnya Synura. Genus-genus yang mempunyai peranan penting
ialah Coccolith sp., Synura sp., Chrysamoeba.
GenusCoccolith berukuran sangat kecil (0,5 mm), berdinding kapur, dan
dapat ditemukan sebagai tanah kokolit yang tebal pada dasar laut yang tidak
begitu dalam, sebagai makanan ikan tidak begitu penting.
Genus Synura merupakan koloni kecil yang
terdiri dari sel-sel yang berflagel. Genus Chrysamoeba, bentuknya seperti
Amoeba yang mempunyai sedikit klorofil dan hidup seperti Amoeba biasa, dapat
mengambil makanan seperti Rhizopoda, tetapi cara hidupnya seperti
spesies-spesies yang holofitik, jadi menurut sistematika tetap suatu saprofitik
tipe dari Chrysophyceae.
·
Perkembangbiakan
dilakukan secara:
Vegetatif dengan membelah secara longitudinal dan
fragmentasi. Fragmentasi ada 2 macam, yaitu:
Koloni memisah menjadi dua bagian atau lebih.Sel
tunggal melepaskan diri dari koloni kemudian membentuk koloni yang baru.
Sporik, dengan membentuk zoospore (untuk sel-sel
yang tidak memiliki flagel) dan statospora. Statospora yaitu tipe spora paling
unik yang diketemukan pada chrysophyta, khususnya pada kelas-kelas
chrysophyceae dengan bentuk sporis dan bulat. Dinding spora bersilia, tersusun
oleh dua bagian yang saling tumpang tindih, mempunyai lubang atau pora yang
ditutupi oleh sumbat yang mengandung gelatin.
Beberapa spesies bentuk statosporanya
bermacam-macam, yaitu: Ada yang berdinding halus, Berornamen dan Berdiri,
ketiga bentuk tersebut dapat diketemukan pada genus yang nonmotil, contoh:
chysomonadales.
Pada genus yang motil statospora yang diketemukan
berada pada fase istirahat, yaitu flagel tertarik kedalam dan membentuk bagian
yang sporik atau bulat, selanjutnya flagel mengalami deferensiasi internal dari
protoplasma yang sporik. Yang terpisah hanya bagian membrane plasma dari bagian
poroferi protoplasma asli. Kemudian sekresi dari dinding antara dua membrane
plasma yang baru terbentuk, kecuali daerah sirkuler, nantinya akan membentuk
lubang atau pori.
Bersel satu, contohnya Ochromonas
3. Kelas Diatom (Bacillariophyceae)
Diatom banyak ditemukan dipermukaan tanah basah
misal, sawah. Tanah yang mengandung diatom berwarna kuning keemasan. Tubuh ada
yang uniseluler dan koloni. Dinding sel tersusun atas dua belahan yaitu kotak
(hipoteca) dan tutup (epiteca).Contohnya: Navicula, Pannularia dan Cyclotella.
Bacillariophyceae semua anggotanya dikenal sebagai
diatom dengan jumlah sekitar 16.000 species yang termasuk dalam 200 genus.
Sebagian besar merupakan species sel tunggal, tapi beberapa diantaranya
sel-selnya membentuk filamen semu atau koloni yang hanya berupa agregat.
Bacillariophyceae (diatom) terdapat baik di perairan maupum di daratan. Bentuk
aquatik baik di air tawar maupun laut, cara hidupnya sebagai plankton atau
bentos. Species bentik melekat pada Lumpur, pasir atau batu, yang hidup epifit
terdapat melekat pada tanaman dan hanya sedikit yang melekat pada hewan
(epizoic). Bentuk plankton ditemukan baik di air tawar maupun air laut.
Melosira, Nitzchia, Navicula, dan Cocconeis genus umum yang ditemukan di air
tawar yaitu di kolam, telaga, danau dan sungai. Diatom berukuran kecil
(mikroskopik) dengan warna yang bervariasi dan berbagai bentuk. Beberapa
terlihat seperti perahu kecil, beberapa menyerupai bulan separoh (Melosira),
yang lain terlihat sebagai segitiga atau segi empat dan lingkaran,
Keanekaragaman bentuk bisa dibedakan berdasarkan bentuk bilateral
atau radial.
Ø Ciri
kharakteristik dari Bacillariophyceae
a. Thallus
diploid
b. Sel
dibungkus oleh dinding yang terdiri dari 2 bagian (epiteka dan hipoteka) yang
saling overlap/tumpang tindih.
c. Cadangan
makanan berupa minyak dan Chrysolaminarin atau protein yang disebut volutin
d. Stadium
motil (sperma) dengan 1 flagel kadang 2 flagel
e. Perbanyakan
yang unik dengan tipe spora yang dikenal sebagai auksospora
f. Memiliki
klorofil a dan c bersama dengan diatomin sebagai pigmen fotosintesis.
Umumnya diatom berwarna kuning abu-abu, kuning emas
atau hijau muda. Warna ini disebabkan karena proporsi yang sangat banyak dari
karotin atau terdapatnya pigmen tambahan coklat yang disebut diatomin. Xantofil
dalam hal ini fukosantin atau isofukosantin merupakan pigmen karakteristik dari
alga coklat (Pheophyta) sehingga diatom oleh ahli alga dimasukan dalam
Phaeopyta. Ahli lain menganggap bahwa pigmen coklat pada diatom
adalah diatomin tidak sama dengan fukosantin pada alga coklat
sehingga diatom dipisahkan dari Phaeophyta menjadi Divisi tersendiri.
Ada
2 perbedaan utama antara diatom dengan semua alga lainnya :
1. Struktur
dinding sel, Dinding sel diatom disusun dari 2 bagian, bagian dalam berhubungan
dengan membran pektin. Dinding sel luar merupakan silica disebut frustule
(cangkang)
2. Pembentukan
auxospora. Merupakan spora khusus yang membesar, dikenal sebagai spora tumbuh.
Ø Klasifikasi
Diatom (Bacillariophyta hanya terdiri dari 1 classis
yaitu Bacillariophyceae) diatom uniseluler terdapat dalam bermacam
bentuk. Menurut bentuknya dibagi dalam 2 ordo :
Centrales diatom yang mempunyai bentuk radial
simetri. Centrales terlihat dari atas (Valve view) dapat berbentuk
lingkaran kadang segitiga. Sedang kenampakan samping (girdle
view) bagian overlap terlihat.
Pennales diatom yang mempunyai bentuk bilateral
simetri. Terlihat dari atas dapat berbentuk garis, lancet, elip atau
ovoid.
Ø Berdasarkan
cara hidupnya diatom dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu :
a) Diatom
Bentos
Diatom
bentos pada umumnya hidup bercampur dengan lumpur atau menempel pada substrat
di dasar perairan, misalnya Cymbella, Gomphonema,
Cocconeis, danEunotia.
b) Diatom
Plankton
Diatom
plankton biasanya hidup melayang-layang bebas di perairan, baik air tawar
maupun air laut. Di air tawar diatom dapat ditemukan di sungai, danau, kolam,
rawa-rawa, dan ada juga yang bisa ditemukan di perairan yang suhunya mencapai
450C. Beberapa diatom hidup sebagai epifit pada alga lain atau tanaman air
Contoh :
Navicula Sp
Klasifikasi :
Divisi : Chrysophyta
Class :
Bacillariophycea
Ordo :
Naviculales
Family : Naviculaceae
Genus : Navicula
Species : Navicula gysingensis
Melosira
Klasifikasi :
• Divisi :Bacillariophyta
• Kelas :Bacillariophyceae
• Bangsa:Centrales
• Suku :Melosiraceae
• Marga :Melosira
• Jenis :Melosira
moniliformis
F. KEGUNAAN DAN
KERUGIAN DARI CHRYSOPHYTA
Kegunaannya :
• Sebagai makanan
ikan,campuran semen, bahan penyaring, solasi penyuling gasoline dan glukosa,serta
digunakan sebagai bahan untuk pembuat jalan,Sebagai indikator untuk menemukan
minyak bumi, bahan penggosok, bahan pembuat isolasi, penyekat dinamit, bahan
alat penyadap suara, bahan pembuat cat, Pernis, Piringan hitam, Berperan
sebagai plankton
Kerugiannya :
• Mengakibatkan
timbulnya kotoran juga dapat menurunkan kualitas air, Menimbulkan rasa dan bau
yang tidak enak, Menurunkan PH, Menyebabkan warna dan kekeuhan, Dapat
mengeluarkan lendir yang mengakibatkan waterbloom
Ganggang keemasan sering disebut ganggang kersik
karena mengandung silikat. Ganggang jenis ini tidak begitu membahayakan karena
tidak menghasilkan racun akan tetapi ganggang ini dapat menimbulkan bau yang
tidak enak. Selain itu juga menyebabkan kekeruhan pada air.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2013. Chrysophyta. http://ach-e11.blogspot.com/2011/05/chrysophyta.html.
Di aksespadabulan November 2013
______.2013.DivisiChrysophyta. http://alvyanto.blogspot.com/2009/02/divisichrysophyta.html.
Di aksespadabulan November 2013
______. 2013.Chrysophyta. http://cindyharyono.wordpress.com/2008/12/12/hello-world/.
Di aksesbulan November 2013
______.2013.Chrysophyta.http://rinaagustinapanjaitan.blogspot.com/2009/04/chrysophyta_30.html.
Di akesesbulan November 2013
______. 2013. Chrysophyta. http://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/chrysophyta/.
Di aksesbulan November 2013
_____.2013.Chrysophyta. http://berbagibersamatyara.blogspot.com/2012/04/chrysophyta.html.
Di aksesbulan November 2013
.2013.paternogenesis.
http://id.wikipedia.org/wiki/Partenogenesis.
Diakses 24 november 2013
2013.perkawinan-endogami. http://mahyudinalmudra.blogspot.com/2012/12/perkawinan-endogami.html.
Diakses 24 november 2013
.2013.planktonologi.http://cyeciliapical.blogspot.com/2011/07/tugas-planktonologi-5-kelas-utama.html.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar